Seratkapas bisa diolah menjadi banyak hal, seperti untuk pembuatan benang, kain, perban, atau untuk campuran bahan kerajinan lainnya. Baca juga: Jenis-Jenis Kain Tenun. Serat kapuk; Serat ini diambil dari tanaman kapuk yang biasanya tumbuh di daerah tropis. Serat kapuk sangat lembut dan tidak begitu elastis karena cenderung tipis. Serat kapuk
Indonesia dinyatakan sebagai negara dengan tingkat biodiversitas tertinggi kedua di dunia setelah Braail, yaitu negara yang memiliki keanekaragaman spesies makhluk hidup, hayati, dan ekosistem yang ada di daratan dan lautan. Fakta tersebut menunjukkan tingginya keanekaragaman sumber daya alam yang dimiliki Indonesia. Kerajinan serat merupakan salah satu kerajinan yang sangat potensial di Indonesia. Mengapa? Karena Indonesia adalah negara yang memiliki tingkat biodiversitas tertinggi kedua di dunia setelah Brazil. Biodiversitas tinggi maksudnya adalah memiliki keanekaragaman spesies makhluk hidup, hayati, dan ekosistem sangat beragam baik di daratan maupun lautan. Artinya, terdapat banyak bahan yang unik dan sulit ditemukan di negara lain yang dapat diolah dan dimanfaatkan menjadi kerajinan di sini. Termasuk kerajinan serat yang terbuat dari serat alam. Namun kemudian, apa itu serat alam sendiri? Berikut adalah penjelasannya. Pengertian Serat Alam Bahan serat alam adalah suatu jenis bahan berupa potongan-potongan komponen yang membentuk jaringan memanjang yang utuh Tim Kemdikbud, 2017, hlm. vi. Dalam KBBI serat diartikan sebagai suatu fabric yang perbandingan panjang dan lebarnya sangat besar dan molekul penyusunnya terorientasi, terutama ke arah panjang. Contohnya adalah serat kapas yang memiliki perbandingan panjang dan lebar mulai dari 500 1 sampai dengan m. Serat juga dapat dikaitkan dengan sayur-sayuran, buah-buahan, dan tekstil. Sayuran dan buah-buahan merupakan makanan berserat tinggi yang sangat baik bagi sistem pencernaan makanan. Serat juga digunakan sebagai bahan baku tekstil. Sebagai bahan baku tekstil, serat merupakan bahan baku yang digunakan dalam pembuatan benang dan kain. Ya, serat adalah bahan baku yang memegang peranan penting dalam pembuatan tekstil karena sifat serat akan mempengaruhi sifat benang atau kain yang dihasilkan, baik dari pengolahan secara mekanik maupun pengolahan secara kimia. Bahan serat alam telah dikenal oleh manusia sejak ribuan tahun sebelum Masehi. Beberapa bukti sejarah mencatat bahwa bahan serat alam sudah dipergunakan sejak tahun 2640 SM. Negara yang pertama kali mengolah bahan serat alam adalah Cina yang dari sejak dahulu sudah menghasilkan serat sutera. Selain serat sutera, bahan serat alam lainnya berupa kapas yang dari sejak tahun 1540 SM telah banyak diproduksi secara industri oleh Bharat. Dalam perkembangannya, bahan serat alam digunakan di berbagai negara lainnya, seperti serat flax_ yang pertama kali digunakan di Swiss pada tahun 10000 SM, serta serat wol mulai digunakan di Mesopotamia pada tahun 1000 SM. Selama ribuan tahun, serat flax, wol, sutera, dan kapas telah melayani kebutuhan manusia paling banyak sepanjang masa. Pada awal abad ke-20 mulai diperkenalkan serat buatan tidak alami. Hingga saat ini semakin banyak jenis serat buatan yang dapat digunakan sebagai bahan kerajinan serat. Serat Buatan VS Serat Alam Produksi bahan serat alam dari tahun ke tahun dapat dikatakan stabil, meskipun persentase terhadap seluruh produksi serat tekstil makin lama makin menurun mengingat kenaikan produksi bahan serat buatan yang semakin tinggi. Mengapa? Karena serat buatan membutuhkan biaya yang lebih kecil untuk diproduksi karena dapat diproduksi secara massal. Ditambah lagi ketersediaan bahan serat alam sangat terbatas. Produksi bahan serat alam juga membutuhkan iklim yang mendukung. Kondisi musim kemarau ataupun musim penghujan dapat mempengaruhi produksi bahan serat alam. Sifat bahan serat alam ada yang tahan akan iklim kemarau maupun kondisi musim penghujan. Selain itu, jika bahan serat alam ini diproduksi terus-menerus akan mempengaruhi harga pasar. Semakin langka ketersediaan bahan serat alam maka semakin mahal juga ongkos produksinya. Hal itu juga akan meningkatkan harga jual produk di pasar. Melihat keadaan tersebut, tidak heran jika Indonesia yang memiliki iklim yang lebih baik dan kondisi alam yang mendukung dapat menghasilkan bahan serat alam dengan efektif. Kerajinan serat menggunakan serat alam juga membuat produk kerajinan menjadi lebih eksklusif karena sulit untuk diproduksi secara massal. Jenis dan Karakteristik Bahan Serat Bahan serat alam dapat digolongkan menjadi tiga jenis, yaitu yang berasal dari tumbuhan, hewan, dan mineral. Namun pada kesempatan kali ini, yang akan dipelajari hanya pada serat dari dari tumbuhan dan hewan yang akan dipaparkan di bawah ini. Serat dari Tumbuhan Tidak semua tumbuhan memiliki kandungan yang dapat diolah menjadi serat alam. Hal ini karena serat yang diinginkan sebagai bahan baku produk tesktil memiliki persyaratan meliputi kuat, tahan lama, bentuknya tetap tidak susut, permukaan yang halus ataupun bertekstur sesuai persyaratan produk. Serat yang berasal dari tumbuhan dapat dilihat berdasarkan bagian-bagian tumbuhan. Adapun serat yang berasal dari tumbuhan dapat diklasifikasikan menjadi empat, yakni sebagai berikut. Serat dari Biji Beberapa biji tumbuhan telah memenuhi persyaratan untuk diolah sebagai bahan serat, contohnya dalah biji dari pohon kapas dan kapuk. Namun saat ini kapas dan kapuk sudah jarang digunakan untuk bahan baku produk tekstil. Kapas lebih banyak digunakan sebagai bahan kosmetik. Serat dari Batang Jenis batang yang menghasilkan serat alam dapat berupa jenis batang yang berkambium ataupun tidak berkambium. Contoh serat alam dari batang meliputi bahan pohon anggrek, melinjo/ganemon, mahkota dewa, beringin, yonkori, flax, jute, rosella, henep, rami, urena, kenaf, dan sunn. Serat dari Daun Tumbuhan yang dapat diolah sebagai bahan serat dari daunnya tidaklah banyak. Namun, banyak orang memanfaatkan serat dari daun sebagai bahan baku produk tekstil. Contohnya adalah serat daun mendong purun tikus, daun nanas, daun pandan berduri, daun eceng gondok, daun abaka, daun sisal, dan daun henequen. Serat Berasal dari Buah Tumbuhan yang menghasilkan buah yang dapat diolah menjadi bahan serat alam tidaklah banyak. Buah yang sudah dimanfaatkan sebagai bahan serat adalah buah kelapa. Buah kelapa memiliki sabut yang melapisi buahnya, dan sabut tersebut telah banyak digunakan sebagai bahan serat. Sabut yang digunakan sebagai serat hanyalah yang memiliki potongan-potongan panjang. Serat dari Hewan Serat yang berasal dari hewan banyak disukai oleh negara-negara Eropa. Bahan serat tersebut memiliki tekstur yang lembut dan halus, Sifat serat hewan menghangatkan sehingga orang-orang yang tinggal di daerah musim dingin sangat memanfaatkan serat ini. Serat dari Stapel Stapel adalah serat yang berbentuk rambut hewan yang disebut dengan wol Tim Kemdikbud, 2017, hlm. xi. Contoh serat dari stapel adalah dari domba, alpaca, unta, cashmer, mohair, kelinci, dan vicuna. Rambut hewan yang paling banyak digunakan adalah wol dari bulu domba. Serat dari Filamen Filamen merupakan serat yang berbentuk jaringan. Contohnya adalah serat yang berasal dari larva ulat sutera yang digunakan untuk membentuk kepompong. Kepompong inilah yang merupakan serat lalu dipintal menjadi benang. Contohnya adalah serat dari kepompong ulat sutra. Karakteristik Bahan Serat Alam Karakteristik bahan serat alam yang menjadi perhatian adalah permukaan seratnya, seperti kehalusan, kekuatan, daya serap, dan kemuluran atau elastisitas. Karakteristik Serat Kapas Bahan tekstil dari selulosa kapas memiliki beberapa karakteristik seperti bahan terasa dingin dan sedikit kaku, mudah kusut, mudah menyerap keringat, rentan terhadap jamur, dan mudah terbakar. Karakteristik Serat Sutra Sementara serat sutra mempunyai ciri-ciri berkilau, sangat bagus dan lembut, tidak mudah kusut, sangat halus, kekuatannya tinggi, tahan terhadap sinar matahari, daya serap cukup tinggi, tidak mudah berjamur, mudah terbakar, berbau seperti rambut terbakar, bekas pembakaran berbentuk abu hitam, bulat, serta mudah dihancurkan. Karakteristik Serat Wol Serat wol mempunyai ciri-ciri agak kuat, tidak berkilau, keriting, kekenyalan tinggi, elastisitas tinggi, dan merupakan penahan panas yang baik, tahan terhadap jamur dan bakteri. Berdasarkan karakteristik tersebut, kita dapat melakukan perawatan pada bahan serat alam lebih maksimal. Hal ini dilakukan agar kualitas bahan serat tetap terjaga dan tahan lama. Pengolahan Bahan Serat Sebelum menggunakan serat alam sebagai bahan kerajinan, tentunya harus dilakukan pengolahan terlebih dahulu. Proses pengolahan masing-masing bahan tekstil secara umum sama saja. Pengolahan dapat dilakukan secara manual maupun menggunakan mesin yang langkah-langkahnya dalah sebagai berikut. Pemintalan Benang Dari proses pemilihan serat akan dilanjutkan pengolahan kapas menjadi benang yang disebut pemintalan. Penggulungan Benang Benang yang sudah dipintal akan digulung menggunakan alat penggulung benang. Pencelupan Warna Benang diproses dengan pencelupan untuk memperoleh warna yang kuat. Selanjutnya benang dikeringkan. Penenunan Benang Menjadi Kain Setelah kering, benang dapat ditindaklanjuti dengan proses penenunan menjadi kain. Benang yang telah jadi bahan baku dapat digunakan untuk membuat makrame dan tapestri, sedangkan kain dapat digunakan untuk membuat kain ikat celup. Teknik Produksi Kerajinan Bahan Serat Teknik dasar kerajinan tekstil adalah segala cara yang digunakan untuk membentuk atau mengolah bahan tekstil. Adapun teknik yang digunakan sangat beragam. Penggunaan teknik dasar ini disesuaikan dengan kerajinan yang akan dibuat. Teknik-teknik dasar dalam keterampilan kerajinan tekstil yang dapat digunakan untuk memproduksi kerajinan ikat celup, makrame, dan tapestri yang akan dijelaskan sebagai berikut. Menenun Teknik menenun dapat digunakan untuk pembuatan produk kerajinan tapestri. Menenun menggunakan alat spanram atau bingkai yang direntangkan benang-benang lungsi sebagai jalur jalannya benang tenunan atau pakan. Menjahit Menjahit adalah pekerjaan menyambung kain dan bahan-bahan lain yang bisa dilewati jarum jahit dan benang. Teknik menjahit dapat dilakukan dengan tangan manual atau mesin jahit. Dalam pembuatan kain ikat celup diperlukan teknik menjahit untuk merintang warna. Mengikat Mengikat adalah teknik menyatukan dua benang/lebih membentuk ikatan yang diinginkan. Teknik mengikat dapat pula diartikan menyatukan helaian kain yang satu dengan lainnya menggunakan alat pengikat untuk membentuk pola tertentu. Ikatan ini dapat berupa simpul ataupun pola warna. Sementara itu, proses produksi kerajinan bahan serat sesuai dengan bahan dan teknik yang digunakan akan dipaparkan di bawah ini. Produk dan Proses Kerajinan Bahan Serat Alam Sebelumnya, dalam pembuatan produk kerajinan yang baik, kita harus mengetahui terlebih dahulu sebetulnya produk seperti apa yang bagus dan berkualitas baik. Oleh karena itu, kita perlu memahami dahulu seperti apa membuat karya yang berkualitas. Syarat Perancangan Kerajinan Serat Alam Berkualitas Baik Adapun syarat-syarat perancangan benda kerajinan yang berkualitas tinggi adalah sebagai berikut. Kegunaan Utility Benda kerajinan harus mengutamakan nilai praktis, yaitu dapat digunakan sesuai dengan fungsi dan kebutuhan. Contoh mangkuk untuk wadah sayur. Kenyamanan Comfy Benda kerajinan harus menyenangkan dan memberi kenyamanan bagi pemakainya. Contoh cangkir didesain ada pegangannya. Keluwesan Flexibility Benda kerajinan harus memiliki keserasian antara bentuk dan wujud benda dengan nilai gunanya. Contoh sepatu sesuai dengan anatomi dan ukuran kaki. Keamanan Safety Benda kerajinan tidak boleh membahayakan pemakainya. Contoh piring dari serat kelapa harus mempertimbangkan komposisi aat pelapis/pewarna yang dipakai agar tidak berbahaya jika digunakan sebagai wadah makanan. Keindahan Aesthetic Benda yang indah mempunyai daya tarik lebih dibanding benda yang biasa-biasa saja. Keindahan sebuah benda dapat dilihat dari beberapa hal, di antaranya dari bentuk, hiasan atau ornamen, dan bahan bakunya. Proses Perancangan Kerajinan Serat Alam Selain itu, kerajinan serat yang baik dihasilkan dari proses perancangan yang baik pula. Oleh karena itu, proses perancangan karya kerajinan harus memperhatikan hal-hal berikut ini. Tentukan bahan & jenis kerajinan. Penggalian ide dari berbagai sumber. Buat beberapa sketsa karya. Tentukan sebuah karya terbaik. Kumpulkan bahan dan alat yang sesuai untuk rancangan karya. Buat karya sesuai dengan rancangan/sketsa. Evaluasi karya, apakah layak atau tidak. Revisi karya, meskipun karya sudah layak, jika ada celah inovasi mengapa tidak. Produk Kerajinan Serat Alam Produk kerajinan yang dihasilkan dari bahan serat tumbuhan dan hewan sangat banyak dan cukup mudah didapat. Namun ada pula serat buatan yang dihasilkan dari berbagai bahan campuran, yang juga menghasilkan produk kerajinan yang kreatif seperti kain. Berikut adalah beberapa contoh produk dan proses kerajinan serat alam. Produk Kerajinan Serat Tumbuhan Serat alam yang biasa digunakan di antaranya daun eceng gondok, daun pandan, daun jagung, daun pisang atau pelepah pisang, daun kelapa/janur, daun lontar, daun pandan, dan daun pohon gebang. Selain daun ada juga akar, biji, dan batang. Bahan Kerajinan Serat Tumbuhan Serat alam dari tumbuhan yang dapat diolah menjadi produk kerajinan. Beberapa bahan kerajinan serat tumbuhan meliputi beberapa jenis di bawah ini. Serat pelepah pisang Serat daun pepaya Bahan serat eceng gondok Pengolahan Bahan Kerajinan Serat Tumbuhan Proses persiapan pembuatan bahan baku yang digunakan biasanya dengan cara dikeringkan secara alami menggunakan sinar matahari langsung. Untuk menghindari jamur, bahan serat alam harus direndam dahulu dalam waktu tertentu dengan larutan natrium benaoat atau aat pengawet lainnya sehingga bahan serat alam dapat tahan lama tanpa jamur. Alat Produksi Kerajinan Serat Tumbuhan Alat yang digunakan untuk membuat produk kerajinan dari bahan serat alam cukup banyak. Peralatan digunakan sesuai kebutuhan. Peralatan di bawah ini hanya sebagian saja dari aneka peralatan yang dapat digunakan untuk membuat produk kerajinan dari bahan daun atau serat alam. Ada pula peralatan berat yang diperlukan dalam pembuatan kerajinan tertentu, seperti mesin jahit, mesin tenun, mesin pemisah sabut kelapa, dan aneka mesin lainnya yang disesuaikan dengan kebutuhan bahan serat alam. Contoh Hasil Produk Kerajinan dari Serat Tumbuhan Bahan-bahan serat alam dapat menghasilkan produk kerajinan tangan yang beraneka ragam, misalnya tas, dompet, topi, alas meja, dan tempat lampu. Teknik pembuatan kerajinan dari serat alam ini sebagian besar dibuat dengan cara dianyam. Namun, ada juga yang menggunakan teknik tempel atau jahit. Bahan serat alam yang berasal dari serat/sabut kelapa dapat diproduksi sebagai keset, atau bahkan sebagai isi bantal. Bahan serat alam dari daun/pelepah pisang, pandan, atau eceng gondok dapat diproduksi menjadi berbagai bentuk kerajinan yang memiliki fungsi pakai dan juga fungsi hias dengan menggunakan teknik anyam. Produk Kerajinan Serat Hewan Serat hewan yang biasa dibuat untuk bahan dasar kerajinan adalah bulu domba, serat ulat sutra, bulu biri-biri, dan kulit hewan. Bulu domba memiliki ketebalan yang cukup untuk dibuat kerajinan fashion seperti syal, baju hangat, kaos kaki, rompi, topi, sepatu, dan tas. Ada pula yang dibuat menjadi sarung bantal kursi, dan taplak. Masih banyak lagi produk kerajinan dari bahan serat hewan ini sudah digeluti oleh perajin di beberapa daerah, melihat semakin variatifnya minat masyarakat. Berikut adalah pemaparan mengenai produk-produk kerajinan dari serat hewan. Bahan Kerajinan dari Serat Hewan Berikut adalah beberapa bahan serat dari hewan yang dapat diolah menjadi produk kerajinan serat hewan. Serat wol dari bulu domba Serat sutra dari kepompong ulat sutra Bahan serat dari bulu alpaca Pengolahan Bahan Kerajinan Serat Hewan Bahan-bahan serat hewan dapat diolah dengan berbagai cara dan dilakukan dengan beberapa tahap pengolahan, seperti pencukuran, pembersihan dengan cara pencucian, pengeringan, dan kemudian dipintal. Hasil dari pemintalan diperoleh benang yang dapat dijadikan sejumlah produk yang bernilai jual tinggi. Produk yang dihasilkan dari bulu domba sering diolah dengan teknik tenun. Serat bulu domba atau wol memiliki kelebihan di antaranya berat, hangat, dan halus. Oleh sebab itu, bahan serat ini cocok dimanfaatkan sebagai produk mode atau pakaian karena nyaman di kulit. Alat Produksi Kerajinan Serat Hewan Alat yang digunakan untuk membuat produk kerajinan dari bahan serat alam cukup banyak. Peralatan digunakan sesuai kebutuhan. Peralatan di bawah ini hanya sebagian saja dari aneka peralatan yang dapat digunakan untuk membuat produk kerajinan dari bahan serat hewan. Ada pula peralatan berat yang diperlukan dalam pembuatan kerajinan tertentu, seperti alat pintal dan alat penggulung benang. Alat tersebut dapat dibuat dalam bentuk tradisional. Contoh Hasil Produk Kerajinan dari Serat Hewan Pembuatan produk kerajinan bahan serat hewan, baik yang dibuat sebagai bahan baku tekstil ataupun yang dibuat sebagai fungsional memiliki prosedur yang berbeda. Misalnya, Bahan serat hewan dari sutra dapat diproduksi menjadi kain sutra. Selanjutnya, kain sutra sendiri masih dapat diolah kembali menjadi berbagai produk kerajinan lainnya, misalnya batik, kain ikat celup, busana, dan syal. Bahan serat hewan dapat diproduksi menjadi berbagai bentuk kerajinan yang memiliki fungsi pakai dan fungsi hias dengan menggunakan teknik jahit, tenun, dan rajut. Kemasan Produk Kerajinan Bahan Serat Penyajian sebuah produk kerajinan disebut juga dengan kemasan. Kemasan telah menjadi bagian penting dari sebuah karya. Saat ini kemasan sebuah produk turut menentukan apakah produk tersebut layak dikatakan memiliki kualitas lebih atau biasa saja. Bentuk kemasan sangat membantu sebuah produsen mengenalkan produk. Bentuk kemasan juga sangat membantu para perajin atau produsen mengenalkan dan mendekatkan produk kepada konsumennya. Dilihat dari fungsinya, kemasan memiliki empat fungsi utama, yakni menjual produk, melindungi produk, memudahkan penggunaan produk, dan memperindah penampilan/penyajian produk. Penting untuk dipahami bahwa produk yang diperuntukkan dijual, maka kemasan harus lebih berguna untuk melindungi keamanan karya dari kerusakan, sedangkan jika untuk dipamerkan maka kemasan lebih berfungsi sebagai penunjang atau penyaji produk utama. Referensi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017. Prakarya SMP/MTs Kelas VII. Jakarta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
SERATFlax/Linen adalah serat yang diambil dari batang Linum Usitatissium. Tinggi tanaman flax 1-1,25 meter dengan diameter batangnya kira-kira 0,25-0,38 cm. Flax adalah tanaman tahunan yang dapat tumbuh disegala cuaca dan keadaan tanah. Kayu dan serat rami dapat diolah menjadi pulp berkualitas tinggi sebagai bahan baku pembuatan aneka
14+ Tips Jenis Serat Yang Dapat Diolah Menjadi Industri Linen Adalah Terbaru. Tumbuhan yang memiliki buah sangat banyak dan beragam. Bisa berasal dari akar, kulit pohon, daun, dan buah tumbuhan. Serat tumbuhan mudah didapat dan juga lebih murah di pasaran. Serat kapuk sangat lembut dan tidak begitu elastis karena cenderung tipis. Contoh tumbuhan yang biasa diolah menjadi kain yaitu kapas, kapuk / randu, rami,.Last But Not Least, Asbak Adalah Contoh Umum Dari Kerajinan Yang Dapat Dibuat Dengan Tanah Jenis Ini Biasanya Diolah Menjadi Kain Serat Alami Yang Biasa Kita Kenal Dengan Sebutan Kain Linen Adalah Kain Yang Terbuat Dari Serat Alami Yang Memiliki Buah Sangat Banyak Dan Ini Biasa Diolah Menjadi Industri Serat Yang Dapat Diolah Menjadi Industri Linen Kapuk Bisa Diolah Menjadi Bahan Isian Bantal, Guling Atau Boneka, Dan Lain Flax/Linen Adalah Serat Yang Diambil Dari Batang Linum dari 14+ Tips Jenis Serat Yang Dapat Diolah Menjadi Industri Linen Adalah Terbaru. Ada banyak ragam serat tumbuhan. Serat ini biasa diolah menjadi industri linen. Serat flax/linen adalah serat yang diambil dari batang linum usitatissium. Contoh tumbuhan yang biasa diolah menjadi kain yaitu kapas, kapuk / randu, rami,. Serat jenis ini biasanya diolah menjadi kain serat alami yang biasa kita kenal dengan sebutan kain sutra. Last but not least, asbak adalah contoh umum dari kerajinan yang dapat dibuat dengan tanah liat. Serat flax/linen adalah serat yang diambil dari batang linum usitatissium. Jenis serat yang dapat diolah menjadi industri linen adalah. Jenis Serat Yang Dapat Diolah Menjadi Industri Linen Adalah. Last but not least, asbak adalah contoh umum dari kerajinan yang dapat dibuat dengan tanah liat. Serat Kapuk Bisa Diolah Menjadi Bahan Isian Bantal, Guling Atau Boneka, Dan Lain Sebagainya. Jenis serat yang dapat diolah menjadi industri linen adalah. Serat Flax/Linen Adalah Serat Yang Diambil Dari Batang Linum Usitatissium. Contoh bahan lunak alami yang sering digunakan untuk kerajinan ialah tanah liat diolah menjadi kendi, kulit sapi yang diolah menjadi tas, dan lain sebagainya. Kesimpulan dari 14+ Tips Jenis Serat Yang Dapat Diolah Menjadi Industri Linen Adalah Terbaru. Selain itu, daun pandan juga bisa menjadi serat untuk dijadikan barang kerajinan dengan pengolahan teknik anyaman. Contoh tumbuhan yang biasa diolah menjadi kain yaitu kapas, kapuk / randu, rami,.
Ցխзወፐ сиվуጿ ሶКит уՀιф чዎյ οδι
Изոզጽщ оጿеклυቯерωτ ጊըчቾՖурех ቇеթըዌሌ
Սաвриዟешυκ псεприቦ срէвсυруσըΨθриማуሒаш ևзաватէξօ суπխсвевИզо վ ичωւо
Ξоγезα фոваζΙчυ βαዜЯшяρеλ օλըктէ
Едраኂቫфоск ዴровուн твիφዬУለаփեжов ሡէտխναςοчխΑσуፎ ሲ
Jenisserat yang dapat diolah menjadi industri linen adalah 2. Serat juke berasal dari Sepat tumbuhan 3. Serat rami digemari banyak perancang busana - 427510 zhykrao zhykrao 12.08.2021 Bahasa lain Sekolah Menengah Atas terjawab 1. Jenis serat yang dapat diolah menjadi industri linen adalah 2. Serat juke berasal dari Sepat tumbuhan 3. Serat Baca Juga Imajinasi Auditif Imajinasi Visual Imajinasi TaktilBeberapa kegunaan dari bahan serat sutera yaitu Sebagai bahan pembuatan kemeja, dasi, blus, gaun formal, pakaian mode kelas atas. Bahan pakaian dalam wanita, piyama, jubah, setelan pria dan baju musim panas. Untuk lenan rumah tangga seperti alas kasur, sarung bantal, alas meja, serbet dan lain sebagainya. Sebagai bahan dasar kosmetik seperti kapas pembersih dan spon bedak. Untuk keperluan medis seperti perban. Sumber 5. Serat Goni Serat goni termasuk ke dalam jenis serat alam yang berasal dari serat kulit pohon goni. Serat goni tidak digunakan untuk bahan pakaian karena seratnya yang kasar. Serat goni ini umumnya lebih banyak dipakai untuk pelengkap kebutuhan rumah tangga, seperti tenunan untuk permadani. Karakteristik kain goni yang paling khas dan membedakannya dengan jenis-jenis kain lain yaitu Goni tidak tahan lama karena cepat rusak bila terkena udara lembab dan cahaya matahari. Kekuatan serat goni kurang baik. Serat goni tidak bisa diputihkan menjadi putih bersih karena kurangnya kekuatan. Serat goni tidak rata, berdebu dan kaku. Panjang serat goni three-4 m terdiri atas serat tunggal sangat pendek 1-5 mm yang direkat oleh perekat tumbuh-tumbuhan. Serat goni sangat hidroskopis dan dalam keadan basah goni sangat rentan menjadi busuk. Agak tahan chloor, bila akan dicuci/dicelup harus dikelantang terlebih dahulu. Kegunaan serat goni yaitu serat goni dapat dimanfaatkan sebagai benang pengikat untuk karpet, kain kasur, kain kursi dan tirai, tenunan dasar pada permadani, karung goni untuk kwalitas goni yang buruk, dan lain sebagainya. Sumber 6. Serat Rami Serat rami merupakan jenis serat yang didapatkan dari pengolahan kayu dan batang tanaman rami Boehmeria nivea, sejenis tanaman yang mudah tumbuh dan berkembang di daerah tropis. Serat rami ini dapat diolah menjadi produk kain rami untuk fashion dan bahan pembuatan selulosa berkualitas tinggi. Seperti halnya jenis serat lain yang digunakan untuk membuat jenis-jenis kain pada umumnya, serat rami pada prinsipnya juga mempunyai sejumlah kelebihan dan kekurangan tersendiri. Beberapa kelebihan yang dimiliki serat rami diantaranya Serat rami relatif lebih panjang dari serat kapas. Serat rami memiliki kekuatan tarik Tensile Strength lebih besar dari serat kapas. Daya serap absorbancy serat rami terhadap air bisa dikatakan cukup tinggi hingga 12 % sedangkan serta kapas hanya 8 %. Warna dan kilap dari serat rami cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan serat kapas. Serat rami lebih cepat kering dari serat kapas. Dalam bentuk kain serat rami yang dicampur dengan serat sintesis polyester dan rayon, apabila dipakai akan terasa dingin, tahan kusut, dan mudah menyerap keringat. Dalam batas tertentu serat rami dapat digunakan sebagai suplemen serat kapas untuk bahan campuran poliester. Serat rami sangat tahan terhadap bakteri dan jamur. Meski memiliki banyak kelebihan serat rami sebenarnya juga memiliki sejumlah kekurangan, diantaranya Serat rami lebih kasar dan daya mulurnya lebih rendah dibandingkan karakter yang dimiliki serat kapas. Serat rami dapat turun kekuatannya atau rusak dalam beberapa kondisi asam kuat. Serat rami mempunyai ketahanan yang baik terhadap panas namun sayangnya warna serat akan berubah kekuning-kuningan bila dipanaskan pada suhu 120 oC selama ± 5 jam. Sementara jika dipanaskan dengan suhu 240 oC maka serat tersebut akan rusak dalam waktu beberapa menit saja. Sumber Jenis-Jenis Serat Buatan Manusia Serat buatan manusia merupakan jenis serat yang dibuat sedemikian rupa dengan menggunakan teknik fisika atau kimia sehingga serat yang dihasilkan akan memiliki sifat fisik yang sama atau justru lebih baik dari serat alami. Beberapa jenis serat yang termasuk ke dalam serat buatan manusia yaitu berupa serat rayon dan serat polimer sintetis. 1. Serat Rayon Serat rayon merupakan jenis serat yang terbuat dari polimer alami yang mensimulasikan serat selulosa alami. Rayon sebenarnya bukanlah serat yang benar-benar sintetis namun juga bukan serat yang benar-benar alami. Berdasarkan fungsi dan kegunaannya rayon dapat dibedakan menjadi dua jenis, yakni berupa rayon viscose dan rayon kuproamonium. Dua jenis tersebut kemudian diproduksi dalam beberapa jenis untuk memberikan sifat khusus tertentu. a. Rayon Viscose Campuran rayon viscose dan poliester banyak digunakan sebagai bahan pakaian. Kain-kain yang halus digunakan untuk pakaian dan pakaian dalam. Rayon viscose tahan terhadap panas setrika, tetapi kalau terpapar panas yang lama warnanya akan berubah menjadi kuning. Rayon viscose cepat rusak oleh asam dibandingkan dengan kapas, terutama dalam keadaan panas. Rayon viscose tahan terhadap pelarut-pelarut, sedangkan jamur akan menyebabkan kekuatannya berkurang serta berwarna lebih kusam. b. Rayon Kupramonium Rayon kupramonium merupakan selulosa yang di generasi. Sifat rayon kupramonium ini kurang lebih sama dengan rayon viscose tapi cenderung lebih halus, lebih mulur diwaktu basah dibanding waktu kering, bahan mudah terbakar dan kekuatan dapat berkurang oleh sinar matahari. Kehalusan filamen rayon yang memberi sifat lemas dan drape yang baik sangat sesuai jika dimanfaatkan untuk membuat gaun dan busana anak. Kegunaan lain dari serat rayon yaitu sebagai bahan dasar perabotan rumah tangga seperti sprei, selimut, dekorasi jendela dan pelapis jok. Bisa juga dipakai untuk produk kesehatan wanita, popok, handuk dan lain sebagainya. Sumber 2. Serat Polimer Sintetis Serat polimer adalah bagian dari serat sintetis yang dibuat melalui proses kimia. Polimer sintesis yang termasuk ke dalam jenis ini yaitu berupa poliamida nylon, poliester dan serat akrilat. a. Serat Nilon Nilon merupakan sebutan generik untuk keluarga polimer sintetik yang dikenal secara luas sebagai poliamida. Meski pada awalnya bahan ini tidak begitu populer tetapi setelah stoking berbahan nilon diperkenalkan ke publik bahan nilon perlahan menjadi amat laku. Beberapa karakteristik serat nilon yang paling menonjol yaitu Serat nilon dikenal sangat tangguh. Penguluran dan elastisitas tinggi. Sangat kuat dan tahan lama. Ketahanan terhadap abrasi sangat baik. Termoplastik. Bisa menjadi sangat berkilau, semi berkilau atau kusam. Tahan terhadap serangga, jamur, lumut dan kebusukan. Pemanfaatan serat nilon dalam kehidupan sehari-hari yaitu untuk bahan pakaian seperti misalnya pantyhose, stocking, dan legging, pelengkap perabotan rumah, serta aplikasi industri untuk kawat ban, tali, kantong udara, selang, dan lain sebagainya. Sumber b. Serat Poliester Serat poliester merupakan serat yang biasa digunakan untuk membuat jenis-jenis kain yang bersifat cepat kering, kuat dan dapat berbentuk seperti serat alam. Serat poliester umumnya bisa dicampur dengan serat-serat alam seperti wol, rayon, kapas dan sutra. Serat poliester dapat menghasilkan kain yang tipis atau tebal dengan cara menenun atau merajut sesuai dengan kebutuhan, jika menghendaki kain yang terasa sejuk atau hangat, poliester dapat dicampur dengan katun atau rayon seperti yang digunakan sebagai seragam sekolah anak. Karakteristik poliester yang paling populer yaitu Poliester memiliki sifat yang baik yaitu sifat tahan kusut dan memiliki dimensi yang stabil. Poliester sebagai termoplastik bisa berubah bentuk sehabis dipanaskan. Walau mudah terbakar, poliester cenderung berkerut menjauhi api dan memadamkan diri sendiri saat terjadi pembakaran. Kekuatan poliester sangat baik. Poliester bersifat hidrofobik tidak menyerap. Pemanfaatan serat poliester yaitu sebagai bahan pakaian tenun dan rajutan, kemeja, celana, jaket, topi dan sebagainya. Perabotan rumah sprei, selimut, furnitur berlapis dan bahan bantal. Sumber c. Serat Akrilat Serat akrilat merupakan jenis serat yang mempunyai berat jenis rendah dan daya mengembang yang sangat besar. Karena alasan inilah serat tersebut sering diberi julukan hangat tak berbobot warmth without weight. Serat akrilat di gunakan sebagai pengganti wol pada busana anak. Keberhasilan serat akrilat terutama pada penggunaan sebagai serat stapel yang dapat menyerupai sifat wol namun terasa lebih lembut, lebih ringan, tidak gatal, dan mudah dicuci atau dirawat. Demikian pembahasan mengenai jenis-jenis serat yang biasa digunakan sebagai bahan dasar kain lengkap dengan karakteristik dan kegunaan dari masing-masing serat?. Semoga informasi yang kami bagikan bermanfaat sahabat Fitinline. -> Serat merupakan suatu jenis bahan yang terdiri dari potongan-potongan komponen yang membentuk jaringan memanjang secara utuh. Serat ini pada prinsipnya dapat digolongkan menjadi dua jenis yaitu serat alami dan serat sintetis serat buatan manusia. Untuk menghasilkan benang dan bahan kain yang berkualitas serat yang digunakan pun harus berasal dari serat yang berkualitas baik pula. Pengertian Serat Serat atau fiber dapat didefinisikan sebagai suatu fabric yang menjadi bahan baku pembuatan benang dan kain. Sifat yang dimiliki oleh tiap serat tersebut biasanya akan mempengaruhi cara pengolahan benang atau kain. Disisi lain sifat dari tiap-tiap serat juga akan berpengaruh pada kualitas benang atau kain yang dihasilkan. Serat yang mempunyai kekuatan lebih tinggi pada prinsipnya akan menghasilkan benang dengan kekuatan yang lebih tinggi. Sebaliknya serat-serat dengan kekuatan rendah biasanya akan menghasilkan benang yang berkekuatan rendah pula. Dengan begitu kekuatan serat mempunyai pengaruh langsung terhadap kekuatan benang. Klasifikasi Serat Berdasarkan Bahan Utamanya Berdasarkan bahan bakunya, serat tekstil sendiri dapat diklasifikasikan ke dalam dua kategori yakni berupa serat alami dan serat buatan manusia. a. Serat alami merupakan jenis serat yang diproduksi atau dihasilkan oleh tumbuhan, hewan dan proses geologis. Karena terbuat dari bahan alami serat jenis ini memiliki sifat yang mampu mengalami pelapukan. Contoh serat alam yang diperoleh dari tumbuhan antara lain serat dari batang tanaman misalnya serat flax linen dan rami, serat dari buah, serat dari daun dan serat dari biji misalnya serat kapas. Serat alam yang diperoleh dari tanaman tersebut dinamakan serat selulosa cellulose. Contoh serat alam yang diperoleh dari hewan antara lain serat dari rambut/bulu misalnya serat unta camel dan kelinci, serat dari bulu domba/biri misalnya serat wol, serat dari kepompong ulat sutera yaitu serat sutera. Serat alam yang diperoleh dari serat hewan tersebut dinamakan serat poly peptide proteine. Sumber b. Serat buatan manusia merupakan jenis serat yang umumnya berasal dari bahan petrokimia namun ada juga serat sintetis yang dibuat dari selulosa alami, misalnya saja serat rayon yang disebut juga selulosa regenerasi. Sifat umum dari serat buatan yaitu kuat dan lebih tahan gesekan. Sumber Jika dibandingkan dengan serat buatan manusia, serat alam memang lebih sulit diproduksi. Tetapi dibalik kesulitan proses produksinya serat alami tetap memiliki keunggulan tersendiri khususnya dalam hal kenyamanan karena terbuat dari tumbuhan dan serat hewan. Sejarah Singkat Perkembangan Serat Sebagai bagian terpenting dalam industri tekstil serat alami konon sudah dikenal orang sejak ribuan tahun SM. Terbukti pada tahun SM Cina sudah memproduksi serat sutera dan di tahun SM India memiliki industri kapas. Pada tahun SM serat flax pertama digunakan di Swiss dan di tahun 3000 SM Mesopotamia mulai menggunakan serat wol. Setelah memanfaatkan serat tumbuhan dan serat alam selama ribuan tahun lamanya, pada awal abad ke xx mulailah diperkenalkan serat buatan untuk pelengkap kebutuhan manusia yang sampai saat ini variannya pun sudah sangat banyak. Beberapa hal yang melatarbelakangi pesatnya perkembangan serat buatan diantaranya Ketersediaan serat alam sangat terbatas pada lahan yang ada dan serat buatan lebih baik dari pada serat alam. Produksi serat buatan dapat diatur baik jumlah, sifat, bentuk dan ukurannya. Jenis-Jenis Serat Alami Seperti yang sudah disebutkan di awal, serat alami pada prinsipnya merupakan jenis serat yang langsung diperoleh di alam. Beberapa jenis serat yang dapat dikategorikan ke dalam contoh serat alam yakni berupa serat kapas, serat linen, serat wol, serat sutra, serat goni, dan serat rami. 1. Serat Kapas Serat kapas tergolong kedalam serat selulosa alam yang diambil dari buah tamaman kapas. Serat kapas ini merupakan sumber bahan baku utama pembuatan kain katun yang berkualitas baik dan bersifat menyejukkan ketika panas namun disi lain juga mampu menghangatkan ketika dingin. Beberapa karakteristik serat kapas yang paling menonjol diantaranya Warna serat kapas secara umum adalah putih foam walaupun sesungguhnya terdapat bermacam-macam warna putih. Serat kapas memiliki kekuatan yang cukup baik. Kekuatan serat kapas terutama dipengaruh oleh kadar selulosa dalam serat. Elastisitas serat kapas sangat rendah. Kurang tangguh dan rentan terhadap kerutan. Teksturnya nyaman dan terasa lembut. Memiliki daya serap yang baik dan dapat mengalirkan panas dengan baik. Bisa rusak karena serangga, jamur, lumut dan ngengat. Bisa melemah karena paparan sinar matahari dalam jangka waktu yang lama. Dengan karakteristiknya yang sedemikian unik serat kapas ini sangat cocok jika dimanfaatkan untuk keperluan berikut. Serat kapas banyak digunakan dalam sejumlah produk tekstil. Serat kapas umum digunakan sebagai bahan baku pakaian tenun dan rajutan, handuk mandi, jubah mandi, penutup tempat tidur dan lain sebagainya. Cocok diigunakan sebagai campuran serat lain seperti rayon, poliester, spandek dan sebagainya. Sumber https//world wide 2. Serat Linen Serat linen yang menjadi bahan dasar kain linen termasuk ke dalam jenis serat alami yang paling mahal, namun sangat sejuk digunakan dalam cuaca panas. Dibandingkan dengan serat kapas proses pengolahan serat linen bisa memerlukan waktu lebih panjang, sehingga pemanfaatannya saat ini tidak sebanyak serat kapas. Beberapa karakteristik serat linen yang paling menonjol diantaranya Linen terdiri dari 70 % selulosa dan 30% pektin, abu, jaringan kayu dan uap air. Serat linen dapat dikategorikan ke dalam jenis serat nabati terkuat. Elastisitas serat linen cenderung buruk sehingga lebih mudah mengkerut. Serat linen relatif mulus jadi tekstur kainnya akan lebih lembut saat dicuci. Berdaya serap sangat tinggi. Konduktor panas yang baik dan terasa dingin. Serat linen memiliki tampilan yang berkilau. Lebih rapuh, kusut menetap dalam lipatan tajam, cenderung sobek. Bisa rusak karena jamur, keringat dan pemutih. Tahan terhadap ngengat dan kumbang karpet. Sebagai pelengkap kebutuhan manusia serat linen ini sangat cocok jika diaplikasikan pada berbagai jenis produk, beberapa diantaranya Serat linen yang juga menjadi salah satu contoh serat alam dapat digunakan sebagai campuran kapas dan bahan campuran untuk jenis-jenis kain lainnya. Dalam industri way serat linen sangat cocok untuk digunakan sebagai bahan pakaian seperti halnya gaun, rok, kemeja dan sebagainya. Untuk pelengkap kebutuhan rumah tangga serat linen dapat diaplikasikan pada taplak meja, sprei, dan juga gorden. Sumber 3. Serat Wol Serat wol merupakan contoh serat alam yang diperoleh dari rambut hewan dari keluarga Caprinae terutama domba dan kambing, tetapi bisa juga berasal dari rambut mamalia lainnya seperti alpaca. Tampilan serat wol sangat bervariasi tergantung pada dari mana serat itu berasal. Serat hewan yang lebih lembut dan lebih hangat cenderung memiliki lebih banyak sisik dan lebih halus. Sementara serat hewan yang lebih tebal dan kurang hangat biasanya memiliki lebih sedikit sisik dan kasar. Serat wol yang lebih baik dengan sisik yang lebih halus tampak kusam dari pada kualitas serat berkualitas buruk yang memiliki lebih sedikit sisik. Beberapa karakteristik serat wol yang paling menonjol diantaranya Memiliki tampilan yang tampak berkerut. Cenderung bersifat elastis. Higroskopis, mudah menyerap kelembaban. Menyatu pada suhu lebih tinggi dari pada kapas. Tingkat penyebaran api, pelepasan panas dan panas pembakaran lebih rendah. Tahan terhadap listrik statis. Pemanfaatan serat wol yang paling banyak yaitu sebagai bahan baku pakaian seperti layaknya jaket, jas, celana, baju hangat dan topi, serta bahan pelengkap kebutuhan rumah tangga seperti selimut dan karpet. Sumber 4. Serat Sutra Serat sutra merupakan contoh serat alam berikutnya yang dapat ditenun menjadi kain tekstil. Serat sutra yang paling umum dipakai yaitu serat sutra dari kepompong ulat sutra murbei Bombyx mori yang dibudidayakan oleh peternak ulat sutra. Beberapa karakteristik dari serat sutra yang paling menonjol diantaranya Serat sutra memiliki tampilan yang cenderung berkilau, bertekstur halus, lembut dan tidak licin Sutra relatif ringan, kuat, tetapi dapat kehilangan hingga xx% kekuatannya ketika basah. Serat sutra ada yang memiliki elastisitas sedang hingga buruk, jika dipanjangkan tetap meregang. Serat sutra dapat melemah jika terkena terlalu banyak sinar matahari. Sutra dapat dirusak oleh serangga seperti ngengat, terutama jika dibiarkan kotor. Beberapa kegunaan dari bahan serat sutera yaitu Sebagai bahan pembuatan kemeja, dasi, blus, gaun formal, pakaian mode kelas atas. Bahan pakaian dalam wanita, piyama, jubah, setelan pria dan baju musim panas. Untuk lenan rumah tangga seperti alas kasur, sarung bantal, alas meja, serbet dan lain sebagainya. Sebagai bahan dasar kosmetik seperti kapas pembersih dan spon bedak. Untuk keperluan medis seperti perban. Sumber https//world wide 5. Serat Goni Serat goni termasuk ke dalam jenis serat alam yang berasal dari serat kulit pohon goni. Serat goni tidak digunakan untuk bahan pakaian karena seratnya yang kasar. Serat goni ini umumnya lebih banyak dipakai untuk pelengkap kebutuhan rumah tangga, seperti tenunan untuk permadani. Karakteristik kain goni yang paling khas dan membedakannya dengan jenis-jenis kain lain yaitu Goni tidak tahan lama karena cepat rusak bila terkena udara lembab dan cahaya matahari. Kekuatan serat goni kurang baik. Serat goni tidak bisa diputihkan menjadi putih bersih karena kurangnya kekuatan. Serat goni tidak rata, berdebu dan kaku. Panjang serat goni three-4 yard terdiri atas serat tunggal sangat pendek one-v mm yang direkat oleh perekat tumbuh-tumbuhan. Serat goni sangat hidroskopis dan dalam keadan basah goni sangat rentan menjadi busuk. Agak tahan chloor, bila akan dicuci/dicelup harus dikelantang terlebih dahulu. Kegunaan serat goni yaitu serat goni dapat dimanfaatkan sebagai benang pengikat untuk karpet, kain kasur, kain kursi dan tirai, tenunan dasar pada permadani, karung goni untuk kwalitas goni yang buruk, dan lain sebagainya. Sumber 6. Serat Rami Serat rami merupakan jenis serat yang didapatkan dari pengolahan kayu dan batang tanaman rami Boehmeria nivea, sejenis tanaman yang mudah tumbuh dan berkembang di daerah tropis. Serat rami ini dapat diolah menjadi produk kain rami untuk manner dan bahan pembuatan selulosa berkualitas tinggi. Seperti halnya jenis serat lain yang digunakan untuk membuat jenis-jenis kain pada umumnya, serat rami pada prinsipnya juga mempunyai sejumlah kelebihan dan kekurangan tersendiri. Beberapa kelebihan yang dimiliki serat rami diantaranya Serat rami relatif lebih panjang dari serat kapas. Serat rami memiliki kekuatan tarik Tensile Strength lebih besar dari serat kapas. Daya serap absorbancy serat rami terhadap air bisa dikatakan cukup tinggi hingga 12 % sedangkan serta kapas hanya 8 %. Warna dan kilap dari serat rami cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan serat kapas. Serat rami lebih cepat kering dari serat kapas. Dalam bentuk kain serat rami yang dicampur dengan serat sintesis polyester dan rayon, apabila dipakai akan terasa dingin, tahan kusut, dan mudah menyerap keringat. Dalam batas tertentu serat rami dapat digunakan sebagai suplemen serat kapas untuk bahan campuran poliester. Serat rami sangat tahan terhadap bakteri dan jamur. Meski memiliki banyak kelebihan serat rami sebenarnya juga memiliki sejumlah kekurangan, diantaranya Serat rami lebih kasar dan daya mulurnya lebih rendah dibandingkan karakter yang dimiliki serat kapas. Serat rami dapat turun kekuatannya atau rusak dalam beberapa kondisi asam kuat. Serat rami mempunyai ketahanan yang baik terhadap panas namun sayangnya warna serat akan berubah kekuning-kuningan bila dipanaskan pada suhu 120 oC selama ± 5 jam. Sementara jika dipanaskan dengan suhu 240 oC maka serat tersebut akan rusak dalam waktu beberapa menit saja. Sumber Jenis-Jenis Serat Buatan Manusia Serat buatan manusia merupakan jenis serat yang dibuat sedemikian rupa dengan menggunakan teknik fisika atau kimia sehingga serat yang dihasilkan akan memiliki sifat fisik yang sama atau justru lebih baik dari serat alami. Beberapa jenis serat yang termasuk ke dalam serat buatan manusia yaitu berupa serat rayon dan serat polimer sintetis. 1. Serat Rayon Serat rayon merupakan jenis serat yang terbuat dari polimer alami yang mensimulasikan serat selulosa alami. Rayon sebenarnya bukanlah serat yang benar-benar sintetis namun juga bukan serat yang benar-benar alami. Berdasarkan fungsi dan kegunaannya rayon dapat dibedakan menjadi dua jenis, yakni berupa rayon viscose dan rayon kuproamonium. Dua jenis tersebut kemudian diproduksi dalam beberapa jenis untuk memberikan sifat khusus tertentu. a. Rayon Viscose Campuran rayon viscose dan poliester banyak digunakan sebagai bahan pakaian. Kain-kain yang halus digunakan untuk pakaian dan pakaian dalam. Rayon viscose tahan terhadap panas setrika, tetapi kalau terpapar panas yang lama warnanya akan berubah menjadi kuning. Rayon viscose cepat rusak oleh asam dibandingkan dengan kapas, terutama dalam keadaan panas. Rayon viscose tahan terhadap pelarut-pelarut, sedangkan jamur akan menyebabkan kekuatannya berkurang serta berwarna lebih kusam. b. Rayon Kupramonium Rayon kupramonium merupakan selulosa yang di generasi. Sifat rayon kupramonium ini kurang lebih sama dengan rayon viscose tapi cenderung lebih halus, lebih mulur diwaktu basah dibanding waktu kering, bahan mudah terbakar dan kekuatan dapat berkurang oleh sinar matahari. Kehalusan filamen rayon yang memberi sifat lemas dan drape yang baik sangat sesuai jika dimanfaatkan untuk membuat gaun dan busana anak. Kegunaan lain dari serat rayon yaitu sebagai bahan dasar perabotan rumah tangga seperti sprei, selimut, dekorasi jendela dan pelapis jok. Bisa juga dipakai untuk produk kesehatan wanita, popok, handuk dan lain sebagainya. Sumber https//world wide 2. Serat Polimer Sintetis Serat polimer adalah bagian dari serat sintetis yang dibuat melalui proses kimia. Polimer sintesis yang termasuk ke dalam jenis ini yaitu berupa poliamida nylon, poliester dan serat akrilat. a. Serat Nilon Nilon merupakan sebutan generik untuk keluarga polimer sintetik yang dikenal secara luas sebagai poliamida. Meski pada awalnya bahan ini tidak begitu populer tetapi setelah stoking berbahan nilon diperkenalkan ke publik bahan nilon perlahan menjadi amat laku. Beberapa karakteristik serat nilon yang paling menonjol yaitu Serat nilon dikenal sangat tangguh. Penguluran dan elastisitas tinggi. Sangat kuat dan tahan lama. Ketahanan terhadap abrasi sangat baik. Termoplastik. Bisa menjadi sangat berkilau, semi berkilau atau kusam. Tahan terhadap serangga, jamur, lumut dan kebusukan. Pemanfaatan serat nilon dalam kehidupan sehari-hari yaitu untuk bahan pakaian seperti misalnya pantyhose, stocking, dan legging, pelengkap perabotan rumah, serta aplikasi industri untuk kawat ban, tali, kantong udara, selang, dan lain sebagainya. Sumber http//world wide b. Serat Poliester Serat poliester merupakan serat yang biasa digunakan untuk membuat jenis-jenis kain yang bersifat cepat kering, kuat dan dapat berbentuk seperti serat alam. Serat poliester umumnya bisa dicampur dengan serat-serat alam seperti wol, rayon, kapas dan sutra. Serat poliester dapat menghasilkan kain yang tipis atau tebal dengan cara menenun atau merajut sesuai dengan kebutuhan, jika menghendaki kain yang terasa sejuk atau hangat, poliester dapat dicampur dengan katun atau rayon seperti yang digunakan sebagai seragam sekolah anak. Karakteristik poliester yang paling populer yaitu Poliester memiliki sifat yang baik yaitu sifat tahan kusut dan memiliki dimensi yang stabil. Poliester sebagai termoplastik bisa berubah bentuk sehabis dipanaskan. Walau mudah terbakar, poliester cenderung berkerut menjauhi api dan memadamkan diri sendiri saat terjadi pembakaran. Kekuatan poliester sangat baik. Poliester bersifat hidrofobik tidak menyerap. Pemanfaatan serat poliester yaitu sebagai bahan pakaian tenun dan rajutan, kemeja, celana, jaket, topi dan sebagainya. Perabotan rumah sprei, selimut, furnitur berlapis dan bahan bantal. Sumber c. Serat Akrilat Serat akrilat merupakan jenis serat yang mempunyai berat jenis rendah dan daya mengembang yang sangat besar. Karena alasan inilah serat tersebut sering diberi julukan hangat tak berbobot warmth without weight. Serat akrilat di gunakan sebagai pengganti wol pada busana anak. Keberhasilan serat akrilat terutama pada penggunaan sebagai serat stapel yang dapat menyerupai sifat wol namun terasa lebih lembut, lebih ringan, tidak gatal, dan mudah dicuci atau dirawat. Demikian pembahasan mengenai jenis-jenis serat yang biasa digunakan sebagai bahan dasar kain lengkap dengan karakteristik dan kegunaan dari masing-masing serat?. Semoga informasi yang kami bagikan bermanfaat sahabat Fitinline. Jenisserat yg dapat diolah menjadi industri linen adalah. - 24366076 erma4147 erma4147 18.09.2019 Seni Sekolah Menengah Pertama terjawab 1). Jenis serat yg dapat diolah menjadi industri linen adalah. 2). serat juke berasal dari. 3). serat rami digemari banyak perancang busana karena. Seratflax merupakan jenis serat alami, biasanya serat flax diolah menjadi industri linen. 4. Serat Rami. Serat rami merupakan jenis serat alami yang berasal dari tanaman rami. Selain itu serat rami dapat diolah menjadi sebuah benang atau kain yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan utama dalam pembuatan pakain, dan masih banyak lagi. . 377 360 274 440 349 146 110 178

jenis serat yang dapat diolah menjadi industri linen adalah