Ceritaini terjadi dalam Kitab Kejadian mengenai kemabukan Nuh yang lalu diikuti dengan perbuatan memalukan yang dilakukan oleh anaknya Ham, (Kain dan Habel) namun yang satu membunuh yang lain karena warisan dunia [Kain membunuh Habel atas sengketa bagaimana membagi dunia di antara mereka berdasarkan Bereshith Rabba 22:7]
LIHATLAH Kain dan Habel sekarang. Mereka berdua sudah dewasa. Kain menjadi seorang petani. Dia menanam bijirin, buah-buahan, dan sayur-sayuran. Habel pula menjadi seorang gembala biri-biri. Dia suka menjaga anak biri-biri. Anak biri-biri membesar menjadi biri-biri besar. Maka, dalam tempoh yang singkat, Habel mempunyai sekawan biri-biri untuk dijaga. Pada suatu hari, Kain dan Habel membawa pemberian masing-masing untuk dipersembahkan kepada Tuhan. Kain membawa sedikit hasil tanamannya. Habel pula membawa biri-birinya yang terbaik. Yehuwa suka akan Habel dan pemberiannya. Tetapi, Dia tidak suka akan Kain dan pemberiannya. Tahukah adik mengapa? Hal ini bukanlah kerana pemberian Habel lebih baik daripada pemberian Kain. Habel merupakan seorang lelaki yang baik. Dia mengasihi Yehuwa dan abangnya. Tetapi Kain jahat. Dia tidak mengasihi adiknya. Jadi, Tuhan memberitahu Kain bahawa dia harus mengubah sikapnya. Tetapi Kain tidak mendengar nasihat Tuhan. Dia berasa sangat marah kerana Tuhan lebih menyayangi Habel. Oleh itu, Kain memberitahu Habel, “Mari kita pergi ke padang.” Apabila hanya mereka berdua berada di sana, Kain memukul Habel, adiknya. Dia memukul adiknya dengan begitu kuat sehingga Habel mati. Tidakkah adik setuju bahawa apa yang dilakukan oleh Kain adalah sangat kejam dan keji? Walaupun Habel telah meninggal, Tuhan tidak akan melupakannya. Habel orang yang baik. Tuhan tidak akan melupakan semua orang yang baik seperti Habel. Suatu hari nanti, Tuhan Yehuwa akan menghidupkan semula Habel yang telah mati. Pada masa itu, Habel tidak akan mati lagi. Dia akan berpeluang untuk hidup selama-lamanya di bumi ini. Alangkah seronoknya untuk mengenali orang seperti Habel! Tetapi orang seperti Kain tidak disukai oleh Tuhan. Jadi, selepas Kain membunuh adiknya, Tuhan telah menghukum Kain dengan menghalaunya jauh daripada keluarganya. Apabila Kain meninggalkan keluarganya untuk hidup di tempat lain, dia membawa bersama-samanya seorang adik perempuan yang kemudian menjadi isterinya. Lama-kelamaan, Kain dan isterinya mula mempunyai anak. Anak lelaki dan anak perempuan Adam dan Hawa yang lain juga telah berkahwin. Mereka juga melahirkan anak. Tidak lama kemudian, terdapat banyak orang di bumi ini. Marilah kita belajar tentang mereka.
KAINDAN HABEL - DALAM SUATU KISAH! (KHOTBAH #37 DARI KITAB KEJADIAN) (CAIN AND ABEL - THE INSIDE STORY!) (SERMON #37 ON THE BOOK OF GENESIS) Oleh Dr. R. L. Hymers, Jr. Diterjemahkan Dr. Eddy Purwanto. Khotbah ini dikhotbahkan di Baptist Tabernacle of Los Angeles. Sabtu Malam, 11 Maret 2008.
- Berikut ini kisah Kain dan Habel. Setelah Adam dan Hawa keluar dari Taman Eden, mereka punya banyak anak. Anak yang pertama, Kain, menjadi petani. Anak yang kedua, Habel, menjadi gembala. • Kisah Adam dan Hawa, Manusia Pertama di Muka Bumi dan Dosa Pohon Pengetahuan Kain dan Habel adalah masing-masing anak pertama dan kedua dari pasangan manusia pertama, Adam dan Hawa. Mereka dilahirkan setelah kejatuhan manusia ke dalam dosa satu-satunya anak Adam dan Hawa yang lain yang disebut dalam Alkitab adalah Set. Cerita mereka dikisahkan dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen, yaitu dalam Kitab Kejadian pasal 4. Kain melakukan pembunuhan yang pertama kali dengan membunuh saudaranya setelah Allah menolak korbannya, tetapi menerima korban Habel. Kitab Kejadian memberikan tekanan pada pekerjaan kedua saudara ini; Habel menggembalakan ternak, sementara Kain seorang petani. Kitab Kejadian Kejadian 41-17 memberikan gambaran singkat tentang kedua saudara ini. Dikatakan bahwa Kain adalah seorang petani yang mengolah tanahnya, sementara adiknya Habel adalah seorang gembala. Suatu hari mereka mempersembahkan kurban kepada Allah. Kain mempersembahkan buah-buahan dan gandum dan padi, sementara Habel mempersembahkan domba yang gemuk, anak domba, atau susu, seperti yang dikatakan oleh Yosefus dari hasil pertama ternaknya. Karena Allah tidak mau menerima apapun yg tumbuh dari bumi maka Allah tidak menerima persembahan kain, Allah menerima kurban Habel, dan karena itu Kain membunuh Habel.
KainQabil dan Habel adalah anak pertama, dan kedua dari pasangan pertama Adam dan Hawa, yang dilahirkan setelah kejatuhan manusia ke dalam dosa (satu-satunya anak Adam dan Hawa yang lain yang disebut dalam Alkitab adalah Set). Cerita mereka dikisahkan dalam Alkitab Ibrani atau Perjanjian Lama di Alkitab Kristen, yaitu dalam Kitab Setelah Adam dan Hawa keluar dari Taman Eden, mereka punya banyak anak. Anak yang pertama, Kain, menjadi petani. Anak yang kedua, Habel, menjadi gembala. Suatu hari, Kain dan Habel memberikan persembahan untuk Yehuwa. Apa kamu tahu persembahan itu apa? Itu hadiah untuk Allah. Yehuwa senang dengan persembahan Habel, tapi Dia tidak senang dengan persembahan Kain. Karena itu, Kain sangat marah. Yehuwa memberi tahu dia bahwa kalau dia marah terus, dia akan berbuat jahat. Tapi Kain tidak peduli. Kain malah berkata kepada Habel, ’Ayo kita ke padang.’ Sewaktu mereka hanya berdua di sana, Kain memukul adiknya sehingga dia mati. Apa yang Yehuwa lakukan kepada Kain? Yehuwa menghukum Kain dengan menyuruh dia pergi jauh dari keluarganya dan tidak mengizinkan dia pulang. Kita bisa belajar apa dari cerita ini? Kita mungkin marah kalau apa yang kita mau tidak terjadi. Kalau kita marah, atau kalau ada yang menasihati kita karena tahu kita marah, kita harus cepat-cepat mengendalikan rasa marah kita sebelum itu menjadi lebih besar. Karena Habel menyayangi Yehuwa dan berbuat benar, Yehuwa tidak akan melupakan dia. Saat Yehuwa mengubah bumi menjadi firdaus, Dia akan menghidupkan Habel. ”Pergilah berdamai dulu dengan saudaramu itu, baru kembali dan persembahkan pemberianmu.”​—Matius 524 KainQabil dan Habel adalah masing-masing anak pertama dan kedua dari pasangan manusia pertama, Adam dan Hawa.
Ada2 hal penyebab Kain membunuh Habel: 1. Kain sadar saat Tuhan terima korban Habel dan tolak korbannya, dia sadar bahwa sampai kapanpun dia tidak pernah akan menang dalam persaingan dengan Habel. > Ini adalah sikap hati yg keliru dan sayangnya dimiliki oleh banyak orang. Harusnya Kain punya kerendahan hati, teacheable spirit dan teachable
. 210 486 399 180 247 490 453 411

kesimpulan cerita kain dan habel